Dea adalah seorang siswi SLTP negeri dengan prestasi yang membanggakan, dan sang Andi adalah seorang balita yang berusia 3 tahun. Dea anaknya sangat cerdas dan lebih suka membaca di kamarnya, tetapi Andi adalah seorang anak yang aktif sekali (untuk anak seusianya tentu saja).
Seperti biasa pagi itu kesibukan dimulai. Sang Ibu memasak menyiapkan sarapan untuk keluarga, ayah bersiap2 untuk pergi ke kantor, Dea sedang bersiap2 untuk ke sekolah, sedang Andi sedang asyik dengan mainan barunya, LEGO. Selepas 30menit kemudian, kesibukan itu berakhir, Sang Ayah mengantar Dea untuk sekolah, sedangkan Ibu bersama Andi berada di rumah. Seharian Andi mengutak-utik LEGO nya... Dan wow!!!! Andi berhasil membuat sebuah kota kecil lengkap dengan sarana dan prasarananya (seperti yang dipikirkan oleh anak seusia Andi). "Wah Andi, kamu pintar sekali!!!" Puji sang Ibu.
Andi berpikir, "Pasti, ayah akan bangga padaku kalau melihat hasil karyaku!!!".
Jam menunjukkan pukul 5 sore, Ayah kelihatan sangat sibuk sekali di kantor. "Pekerjaan ini harus selesai besok. Aku akan mengerjakan kembali di rumah". Bergegas ayah pulang, dan sesampai di rumah langsung menuju ke komputer dan mengerjakan kembali pekerjaannya.
Andi menghampiri ayah dengan perasaan bangga. "Ayah, sini donk sebentar Andi mau menunjukkan sesuatu pada ayah...." Kata Andi. "Sebentar, Ayah sedang sibuk..." Timpal Sang Ayah.
"Ayolah Yah.... sebentar saja....." rengek Andi.
"Sebentar Ayah Sibuk Nak..." Timpal sang Ayah kembali.
"Ayah lihat sini bentar................. wa................ ayah jahat!!!!" Andi tambah merengek kepada sang ayah.
"ANDI, KAMU TAU AYAH SEDANG SIBUK NAK!!!! JANGAN GANGGU AYAH......" Sang Ayah melotot sambil teriak...
Andi sangat ketakutan melihat perilaku ayahnya.
Sang Ibu segera memeluk Andi untuk menenangkan Andi. Setelah Andi diam dan tertidur, Sang Ibu dengan penuh kasih sayang mendekati sang Ayah dan berkata, "Ayah, aku tahu kamu sibuk sekali, dan ada deadline kantor yang harus diselesaikan besok. Tapi kamu tahu, apa yang sebenarnya Andi ingin tunjukkan padamu?"
Ayah terdiam dan menggelengkan kepalanya seraya berkata: "Tidak tahu....".
Sang ibu memegang tangan ayah dengan penuh kasih sayang dan berkata "Mari, aku tunjukan apa yang sebenarnya Andi ingin tunjukkan padamu..."
"Nah, ini adalah karya anak kita. Seharian dia membangun kota-kota an ini dengan LEGO nya dan berharap ayah mau memuji Andi"
Sang Ayah tertunduk dengan sangat menyesal. Hancur hatinya mengingat apa yang telah ia lakukan terhadap anaknya dan bergegas menuju ke kamar Andi serta memeluknya dan berkata "Andi, maafkan ayah Nak.... Maafkan ayah, ayah salah.... Ayah tidak memberi waktu untukmu..... Ayah terlalu sibuk dengan urusan ayah.... Ayah menyesal Nak... Ayah sayang Andi.... Ayah bangga punya anak yang pintar seperti kamu Nak..."
Andi terbangun dan dengan tersenyum berkata, "Ayah, terima kasih. Ayah merasa bangga punya Andi, Andi pun sayang kepada Ayah..."
Mereka berpelukan satu sama lain dalam air mata kegembiraan....
Kapankah kita, sebagai orang tua berkata kepada anak kita:
"Ayah/ Ibu bangga punya anak seperti kamu...."
Salam,
Suryo Adhy Chandra
****************
Love Your Familly
No comments:
Post a Comment