Temukan Artikel Anda di Sini

Monday, April 5, 2010

Gen Pemicu Selingkuh

Jangan heran jika jumlah kaum pria yang berselingkuh jauh lebih banyak dari kaum perempuan, hingga timbul julukan ‘pria berhidung belang’. Sebab, menurut penelitian para ilmuwan asal Institut Karolinska di Stockholm, Swedia, akibat faktor genetik, banyak pria yang berpotensi untuk menyeleweng. Menurut tim peneliti, varian gen yang dimiliki empat dari sepuluh pria di Swedia, dapat menjelaskan mengapa pria umumnya tidak bisa ‘hidup’ hanya dengan satu perempuan.
“Ada banyak alasan yang menimbulkan permasalahan di setiap hubungan. Tapi ini adalah pertama kalinya, sebuah varian gen yang spesifik terasosiasi dengan bagaimana para pria terikat dengan pasangannya,” jelas Hasse Walum, salah satu ilmuwan peneliti itu.
Temuan ini lalu dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy Sciences, dengan menggunakan metode surveiterhadap lebih dari 500 pasangan di Swedia. Hasil survei ini membuktikan, bahwa pria dengan satu atau dua salinan varian genyang biasa disebut alel 334, seringkali menunjukkan perilaku yang ‘menyimpang’ saat tengah menjalin hubungan asmara, dibandingkan dengan pria yang tidak memiliki gen tersebut.
“Secara statistik, insiden alel 334, berkaitan dengan seberapa kuat seorang pria merasakan hubungan yang dijalin dengan pasangannya,” tutur Walum. Selain itu, mereka juga dua kali lebih sering mengalami krisis dalam hubungan percintaan, dibanding pria yang tidak memiliki alel ini.
Gen alel 334 yang ditenggarai pemicu selingkuh pada kaum pria, juga ditegaskan oleh para istri dan kekasih pria-pria pemilik gen ini, “Para wanita yang menikahi pria dengan satu atau dua salinan alel 334 rata-rata memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah dalam berhubungan, dibanding dengan wanita yang menikah dengan pria yang tidak membawa alel itu dalam tubuhnya,” terang Walum. Sayangnya, hasil penelitian tidak mengungkapkan bagaimana gen alel 334 ini mempengaruhi nalar dan perasaan pria, hingga tercetus keinginan untuk berselingkuh.
Martin Ingvar, profesor fisiologi saraf, asal Institut Karolinska, mengatakan bahwa hasil studi ini sebagai penemuan yang sangat menarik, “Temuan ini mengungkap fakta, bahwa fenomena sosial budaya yang merupakan hasil perilaku manusia, ternyata juga dipengaruhi oleh susunan genetik,” komentar Ingvar.
Kabar baiknya, kecanggihan teknologi memungkinkan pemindaian terhdap alel ini. Khusus bagi kaum wanita yang tengah membaca artikel ini, jika Anda kebetulan sedang menjalin hubungan romantis dengan pria, baiknya Anda memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mendeteksi adanya kemungkinan gen alel 334 pada si dia.

Pengunjung Ke: