Temukan Artikel Anda di Sini

Monday, March 8, 2010

Stress Jangan Dibawa Pulang

Kehidupan kantor memang rawan stres. Yang menyedihkan, sering kali terjadi, stres di kantor ini dibawa ke rumah. Kenali strateginya agar stres di kantor tidak sampai menular ke dalam rumah Anda.

TAK SELAMANYA BURUK
Stres biasanya terjadi jika ada tuntutan lebih untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan tertentu. Stres tak selamanya buruk. Pada kadar tertentu, stres bisa mendorong lebih produktif. Coba ingat, pernahkah Anda malah menemukan ide bagus atau lebih produktif di saat tenggat di hadapan mata?

Namun, stres berlebih berbahaya. Sebab, seperti bentuk kurva, stres tinggi yang awalnya merangsang optimalisasi kemampuan seseorang, akan drop. Kapan stres itu disebut berlebih? Jawabannya berbeda pada setiap individu.

Secara umum, penyebab stres di tempat kerja dibagi dua, pertama, dilihat dari karakteristik individunya. Artinya, dia memang tergolong rawan stres.

Kedua, kondisi di tempat kerja yang bisa menimbulkan stres, yakni: 

  • Dilihat dari sisi tugasnya, bila pekerjaan di kantor terlalu banyak.
  • Dari gaya manajemen, jika kantor itu tidak memberi ruang berpartisipasi, komunikasi kaku antara atasan dan bawahan, atau kurang berpihak untuk urusan dan kesejahteraan keluarga.
  • Dilihat dari lingkungan kantor, jika suasana pertemanan kurang terjalin atau bos otoriter.
  • Dari segi tanggung jawab pekerjaan, antara lain jika job desc tidak jelas .
  • Dilihat dari sisi karier, ketiadaan jenjang karier, promosi tak jelas, serta kenaikan gaji yang tak tentu.
  • Kondisi lingkungan kerja. Tempatnya terpencil atau berbahaya juga menyebabkan stres.


KELUARGA PUN MENDERITA
Vijay Batra dan Promod Batra dalam bukunya yang bertajuk Management Thought Starters, mengatakan, “Stres itu ibarat aliran sungai. Jika dapat dibendung dan ditangani dengan tepat, sungai dapat diarahkan ke mana Anda membutuhkannya. Tapi, bila tidak dapat ‘dijinakkan’, aliran sungai itu bisa mengakibatkan bencana.

Jika menilik konsep The Burn Out Cycle dari Mary Lewis, seorang konsultan bisnis dan penulis buku Break Free From Burnout in 30 Days, wanita karier rawan terhadap stres tak terkendali. Dalam konsep ini ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu kemarahan, kelelahan, dan kesakitan, baik secara mental maupun fisik.
  • Jika Anda merasa sakit sekaligus lelah, kebanyakan akan memilih pasif.
  • Saat kelelahan bergabung dengan kemarahan, Anda akan cenderung reaktif.
  • Ketika rasa sakit bertemu dengan kemarahan, Anda jadi over reaktif. 
Nah, bila kelelahan, kesakitan, dan kemarahan bergabung serta frekuensinya cukup sering, terjadilah kondisi burnout. Pada kondisi ini, emosi jadi tak terkendali.

KELOLA STRES
Jika penderita stres di tempat kerja ini menyeluruh di kantor Anda, rasanya perusahaan perlu turun tangan langsung. Tapi, jika hanya Anda sendiri yang dilanda stres, tampaknya Anda perlu menyusun manajemen untuk stres ini.

Caranya mudah, kenali dulu stres saat Anda bekerja, apakah menyangkut lingkungan kerja, jenjang kariernya, atau pertemanannya. Lalu fokuslah untuk menyelesaikannya.

Jika Anda termasuk kategori rawan stres, Anda harus membiasakan diri untuk sering relaksasi. Begitu pulang, buatlah semacam switch off selama satu sampai lima menit untuk mengubah pemikiran.

Komunikasikan masalah Anda di kantor dan ajaklah suami membantu. Minta suami membantu Anda dalam menghadapi masalah yang ada di rumah jika terpaksa membawa pulang pekerjaan.


Disadur dari femina-online

Pengunjung Ke: