Temukan Artikel Anda di Sini

Sunday, February 28, 2010

Semangat Rajawali

Sebagai orang tua, yang jadi panutan bagi anak-anak, kita haru memberikan teladan, bukan hanya kata-kata saja melainkan melalui contoh.

Mungkin dan pasti akan terbesit rasa malu di hadapan anak-anak ketika kita sepertinya sedang dirundung masalah bertubi-tubi dan kita menjadi patah semangat....

Ada suatu prinsip yang bagus yang ingin saya share.....
1. Ketika kita sedang berada di tempat yang paling terpuruk, kita harus memandang ke bawah, karena masih ada orang lain yang mungkin lebih terpuruk dari pada kita, sehingga kita dapat bersyukur atas apa yang kita alami dan bangkit kembali.
2. Ketika kita sedang berada di tempat yang (menurut kita) paling tinggi, kita harus memandang ke atas, karena di atas kita masih ada orang yang lebih tinggi/sukses/berhasil dari pada kita sehingga kita tidak menjadi tinggi hati. 

Kerap kali sebagai manusia, saya juga merasakan down/ patah semangat. Yang terbesit di benak saya adalah, saya membayangkan seekor rajawali. Rajawali agar dia bisa melayang tinggi ke awan-awan, dia harus bertahan menghadapi badai. Semakin besar badai yang dia alami, semakin tinggi juga dia akan terbang. Setelah dia bisa 'menari di atas badai', dia akan bisa terbang tinggi sekali, dan membuktikan kegagahannya melayang di udara.

Jangan pernah menyerah, hadapi setiap hari, setiap jam, setiap detik dalam langkah hidup kita dengan penuh semangat, bahwa Tuhan selalu berada di samping kita. 

Salam,
Suryo Adhy Chandra
************************ 

Thursday, February 25, 2010

Menegur Anak

 Dalam menegur anak ada 2 kemungkinan, kita menegur anak secara langsung ketika dia berbuat salah dengan nada yang keras mungkin, dengan maksud agar anak kita jera. Setelah itu mungkin kita berpikir "Nah, papa sudah menegur kamu supaya kamu menjadi jera....". Tapi apa kira-kira yang akan muncul dalam hati anak itu, mungkin dia akan merasa sakit hati kepada kita.

Mungkin solusi yang bisa dipakai adalah, sebelum mengeluarkan kata-kata teguran yang tiba-tiba (apalagi yang pake emosi karena perbuatan yang anak kita lakukan sudah keterlaluan sekali), kita bisa diam sebentar, tenang, kemudian memikirkan terlebih dahulu kata-kata teguran yang mendidik dan solusi  yang bisa kita berikan untuk anak kita. Sehingga, dari teguran itu, anak bisa lebih merasa diterima dan mengerti kalau lain kali dia harus berhati-hati.

Salam,
Suryo Adhy Chandra
************************  

Wednesday, February 24, 2010

Quotation Today: February 24th, 2010

"Mencintai berarti memberikan yang terbaik dan menyediakan kelangsungan hidup orang-orang yang kita cintai"


Sudahkah kita berikan yang terbaik untuk keluarga atau orang-orang yang kita cintai?



Salam,
Suryo Adhy Chandra

Tuesday, February 23, 2010

Dia Sudah Menunggu

Aku mencintaimu ketika kamu baru merupakan satu ide, hanya sebuah impian tentang menjadi ibu di masa yang akan datang. Aku suka membuat rencana, memikirkan kamu akan seperti apa nantinya. Sulit sekali membayangkan memeluk tubuh mungilmu, benar-benar menciptakan seorang manusia kecil. Namun kutahu bahwa satu saat nanti kamu akan menjadi kenyataan, satu saat nanti impianku untuk menjadi ibu akan menjadi kenyataan.
Saat hari itu tiba aku merasa bagaikan mimpi. Aku tak bisa mempercayai bahwa kamu benar-benar ada. Aku mengelus-ngelus perutku dan berbicara padaku. Aku berpikir tentang hari kelahiranmu, hari saat aku akan bisa melihatmu dan memelukmu, untuk akhirnya melihat seperti apa kamu, bayi kecilku. Segala yang kulakukan, kulakukan untukmu. Semua yang kumakan, setiap makanan yang kubuat, aku berpikir tentang kamu, kehidupan janin yang kuberi makan.
Ayahmu dan aku membuat rencana tentang kamarmu, kami memilih nama, kami mulai menabung untuk masa depanmu. Kami telah mencintaimu. Kami tidak bisa menunggu lagi untuk merasakan jemarimu yang mungil meremas jemari kami. Kami menunggu saat-saat memandikan tubuhmu yang lembut, mendengar tangismu yang memohon pada kami untuk merawat dan membesarkanmu.
Kami menunggu saat-saat kamu mulai berjalan, saat-saat mulai bicara, saat-saat mulai sekolah. Kami rindu untuk membantumu mengerjakan PR-mu dan melihatmu ikut bertanding bisbol. Sulit bagiku membayangkan anakku yang masih kecil memanggil pria yang kucintai "Ayah". Ini semua merupakan hal- hal kecil yang kami lihat di masa depan selama berbulan-bulan kamu tumbuh di dalam rahimku. Kami mencintaimu!
Dalam sesaat semua impian ini direnggut dari kami. Pada suatu pagi berkabut pada pemeriksaan rutin, kami tahu bahwa kamu telah berhenti tumbuh beberapa minggu sebelumnya. Kenyataannya, kamu meninggalkan kami tanpa memberi tahu. Semua pikiran dan impian kami untukmu menjadi sia-sia. Tetapi kami masih mencintaimu! Kami memerlukan waktu yang panjang untuk mengatasi shock ini. Kami diberi tahu bahwa aku bisa hamil lagi beberapa bulan kemudian. Tetapi kami menginginkanmu!
Akhirnya kami sadar bahwa Tuhan belum memperkenankan kami untuk memiliki anak, agar kami menjadi lebih siap nanti pada saatnya. Ini membuat kami tenang, meskipun kami kehilanganmu. Kami telah begitu bergairah mengharapkan kedatanganmu, tetapi kami mau menunggu kalau memang harus begitu. Dan kami tahu bahwa ketika kamu datang, aku akan tinggal di rumah bersamamu dan kamu akan memiliki hidup yang lebih baik, sebab ayahmu akan bisa menyelesaikan sekolahnya terlebih dahulu. Dengan pemikiran seperti ini, kami akhirnya merelakan kepergianmu.
Empat tahun berlalu setelah kehilangan yang mengerikan itu. Pagi ini, aku duduk di pinggir kolam renang peribadi dengan putriku yang berumur tiga tahun. Saat aku melihat kedua tangannya yang mungil menciduk air dengan gayung, aku sangat mengagumi kemurniannya yang indah. Benar-benar merupakan keajaiban bahwa kami bisa menjadi bagian dari penciptaan semacam itu. Tiba-tiba dia melihatku dengan pandangan serius, dan dengan mata berkedip, dia berkata, "Ma, mama belum siap menyambut saya ketika saya datang pertama kali, bukan?" Aku melingkarkan kedua tanganku memeluk putriku yang cantik, dan dengan berurai air mata, aku hanya bisa berkata, "Belum, tetapi kami sangat merindukanmu saat kamu pergi." Kami tidak lagi berduka atas kehilangan bayi kami yang pertama, sebab kini aku tahu bahwa dia telah kembali kepada kami. Anak ini adalah anak yang sama yang telah kami cintai bertahun-tahun yang lalu.

Sara Parker

Quotes:
"Kesabaran adalah tanaman yang pahit, tetapi manis buahnya."
Peribahasa Jerman

Salam,
Suryo Adhy Chandra
******************

Bagaimana Kamu Tahu Kapan Kamu Kaya


Ketika aku masih kanak-kanak di Minessota, semangka adalah buah yang mewah. Salah seorang teman ayahku, Bernie, adalah seorang penjual buah dan sayuran yang makmur, yang memiliki gudang di St. Paul.
Setiap musim panas, ketika awal musim panen semangka, Bernie akan menelepon. Ayah dan aku lantas akan pergi ke gudang Bernie dan siap untuk makan semangka. Kami akan duduk di pinggir garasi tempat truk membongkar muatan, dengan kaki terjuntai, dan sedikit membungkuk ke depan, menumpahkan sedikit mungkin juice pada diri kami sendiri.
Bernie akan mengambil goloknya, memecah satu semangka pertama untuk kami, dan memberikan masing-masing sebuah irisan besar kepada kami berdua dan duduk di samping kami. Lalu kami akan membenamkan wajah kami ke dalam irisan semangka itu, hanya memakan bagian tengahnya - bagian yang paling merah, paling banyak airnya, paling keras, paling sedikit isinya, paling sempurna - dan membuang sisanya.
Bernie adalah ide ayahku mengenai seseorang yang kaya. Aku selalu berpikir begitu karena dia merupakan seorang pengusaha yang berhasil. Bertahun-tahun kemudian, aku menyadari bahwa apa yang dikagumi ayah tentang kekayaan Bernie bukanlah seberapa kayanya Bernie tetapi bagaimana dia menggunakan kekayaannya itu. Bernie tahu bagaimana berhenti kerja, berkumpul dengan teman- temannya, dan hanya makan semangka bagian dalamnya.
Apa yang kupelajari dari Bernie adalah bahwa menjadi kaya merupakan keadaan pikiran. Sebagian di antara kita, tak peduli berapa pun uang yang kita miliki, tidka akan pernah cukup bebas untuk hanya makan semangka bagian dalamnya. Sementara orang lain kaya tanpa memiliki satu kali gaji yang bisa diambil di bank.
Kalau anda tidak meluangkan waktu untuk menggantungkan kaki anda di atas tempat bongkar muat barang dan menikmati betul-betul kesenangan-kesenangan kecil dalam hidup ini, karier anda barangkali menyulitkan hidup anda.
Selama bertahun-tahun, aku melupakan pelajaran yang kuperoleh di tempat bongkar muat barang itu sewaktu aku masih kanak-kanak. Aku terlalu sibuk mencari uang semampuku.
Nah, kini aku telah mempelajarinya kembali. Aku berharap punya waktu untuk menikmati pencapaian- pencapaian orang lain dan untuk bersenang-senang saat ini. Itulah bagian dalam semangka. Kini aku telah belajar lagi untuk membuang isinya.
Akhirnya, aku menjadi orang kaya.

Harvey Mackay

Quotes:
"Apa yang selalu kita pikirkan, dengan matap, dengan sadar, tentang siapa diri kita, memang akan seperti itulah kita."
Ann Landers

Salam,
Suryo Adhy Chandra
***************************

Monday, February 22, 2010

Pendidikan Anak Anda

Mungkin hampir semua orang setuju bahwa pendidikan anak menjadi salah satu penggerak kita sebagai orang tua untuk menyimpan sebagian penghasilan kita untuk ditabung dengan harapan, kelak anak kita bisa mendapat pendidikan yang layak dan terbaik. Benar?

Namun sebagai orang tua, pernahkan kita membayangkan betapa besarnya biaya pendidikan anak kita untuk 5, 10, atau bahkan 15 tahun ke depan? Saya belajar dari seorang tutor berpengalaman, bahwa kenaikan inflasi di Indonesia cukup besar, +/- 10 tiap tahunnya. Beliau adalah Bpk. Andri Irwanto (untuk facebooknya bisa dilihat di link: http://www.facebook.com/pages/ANDRI-IRWANTO/183399446166?ref=search&sid=1318511122.1120809133..1  

Beliau memaparkan, bahwa untuk pendidikan anak harus disiapkan sejak dini. Berapa kira-kira per bulan yang kita, sebagai orang tua, sisihkan untuk alokasi pendidikan anak? Apakah nilai tabungan itu selalu kontinu setiap bulannya (misal per bulan kita menyisihkan 300rb/bulan terus menerus) ataukah nilai itu pasang surut, yah....kadang bisa 300 rb... yah kadang 100rb malah kadang kurang dari itu.....
Kalau misal kita tidak benar-benar komitmen untuk menabungkan bagi anak kita, apa yang mungkin terjadi untuk tahun-tahun ke depan yang semakin sulit, apakah mungkin anak kita bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik?

Tidak kah kita menginginkan melihat senyum pada wajah anak kita yang menatap ke mata kita kelak, dengan dia berkata "Ayah, Ibu, aku bangga punya orang tua seperti anda. Terima kasih aku boleh lulus dari perguruan tinggi terbaik. Ayah, Ibu mohon doa restunya, aku mau lakukan yang terbaik untuk ayah dan ibu..."

Pikirkanlah itu..........
Rencanakanlah sejak dini untuk anak-anak yang kita cintai....




Salam,
Suryo Adhy Chandra
******************
PRUHOPE
Call Me: 081213270275/ 08888351557
For Your Financial Consultant

Friday, February 19, 2010

Ayah Sedang Sibuk Nak.....

Di dalam suatu keluarga, ada seorang ayah yang sangat rajin bekerja, beliau juga sayang dengan istri dan anak-anaknya, dan memiliki 2 orang anak, Dea dan Andi.

Dea adalah seorang siswi SLTP negeri dengan prestasi yang membanggakan, dan sang Andi adalah seorang balita yang berusia 3 tahun. Dea anaknya sangat cerdas dan lebih suka membaca di kamarnya, tetapi Andi adalah seorang anak yang aktif sekali (untuk anak seusianya tentu saja).

Seperti biasa pagi itu kesibukan dimulai. Sang Ibu memasak menyiapkan sarapan untuk keluarga, ayah bersiap2 untuk pergi ke kantor, Dea sedang bersiap2 untuk ke sekolah, sedang Andi sedang asyik dengan mainan barunya, LEGO. Selepas 30menit kemudian, kesibukan itu berakhir, Sang Ayah mengantar Dea untuk sekolah, sedangkan Ibu bersama Andi berada di rumah. Seharian Andi mengutak-utik LEGO nya... Dan wow!!!! Andi berhasil membuat sebuah kota kecil lengkap dengan sarana dan prasarananya (seperti yang dipikirkan oleh anak seusia Andi). "Wah Andi, kamu pintar sekali!!!" Puji sang Ibu.

Andi berpikir, "Pasti, ayah akan bangga padaku kalau melihat hasil karyaku!!!".

Jam menunjukkan pukul 5 sore, Ayah kelihatan sangat sibuk sekali di kantor. "Pekerjaan ini harus selesai besok. Aku akan mengerjakan kembali di rumah". Bergegas ayah pulang, dan sesampai di rumah langsung menuju ke komputer dan mengerjakan kembali pekerjaannya.

Andi menghampiri ayah dengan perasaan bangga. "Ayah, sini donk sebentar Andi mau menunjukkan sesuatu pada ayah...." Kata Andi. "Sebentar, Ayah sedang sibuk..." Timpal Sang Ayah.

"Ayolah Yah.... sebentar saja....." rengek Andi.

"Sebentar Ayah Sibuk Nak..." Timpal sang Ayah kembali.

"Ayah lihat sini bentar................. wa................ ayah jahat!!!!" Andi tambah merengek kepada sang ayah.

"ANDI, KAMU TAU AYAH SEDANG SIBUK NAK!!!! JANGAN GANGGU AYAH......" Sang Ayah melotot sambil teriak...

Andi sangat ketakutan melihat perilaku ayahnya.

Sang Ibu segera memeluk Andi untuk menenangkan Andi. Setelah Andi diam dan tertidur, Sang Ibu dengan penuh kasih sayang mendekati sang Ayah dan berkata, "Ayah, aku tahu kamu sibuk sekali, dan ada deadline kantor yang harus diselesaikan besok. Tapi kamu tahu, apa yang sebenarnya Andi ingin tunjukkan padamu?"

Ayah terdiam dan menggelengkan kepalanya seraya berkata: "Tidak tahu....".

Sang ibu memegang tangan ayah dengan penuh kasih sayang dan berkata "Mari, aku tunjukan apa yang sebenarnya Andi ingin tunjukkan padamu..."

"Nah, ini adalah karya anak kita. Seharian dia membangun kota-kota an ini dengan LEGO nya dan berharap ayah mau memuji Andi"

Sang Ayah tertunduk dengan sangat menyesal. Hancur hatinya mengingat apa yang telah ia lakukan terhadap anaknya dan bergegas menuju ke kamar Andi serta memeluknya dan berkata "Andi, maafkan ayah Nak.... Maafkan ayah, ayah salah.... Ayah tidak memberi waktu untukmu..... Ayah terlalu sibuk dengan urusan ayah.... Ayah menyesal Nak... Ayah sayang Andi.... Ayah bangga punya anak yang pintar seperti kamu Nak..."

Andi terbangun dan dengan tersenyum berkata, "Ayah, terima kasih. Ayah merasa bangga punya Andi, Andi pun sayang kepada Ayah..."

Mereka berpelukan satu sama lain dalam air mata kegembiraan....

Kapankah kita, sebagai orang tua berkata kepada anak kita:
"Ayah/ Ibu bangga punya anak seperti kamu...."

Salam,
Suryo Adhy Chandra
****************
Love Your Familly

Thursday, February 18, 2010

Tanggung Jawab Kepala Keluarga

Sebagai ayah untuk anak-anak kita dan suami, kita harus bertanggung jawab terhadap keluarga.
Di Malaysia, sikap bertanggung jawab itu sudah diterapkan di awal pernikahan.
Pemerintah di Malaysia mengharuskan setiap penduduknya yang akan menikah, sang Suami harus memiliki sebuah jaminan kepada keluarga apabila terjadi resiko dengan dirinya, sehingga mengurangi ketergantungan janda-janda terhadap pemerintah Malaysia.

Jaminan itu berupa sebuah peninggalan atau warisan yang cukup untuk keluarga. Nah, untuk warisan tersebut kita harus sudah memikirkannya di awal-awal pernikahan kita. Besar-kecilnya warisan tersebut tergantung kepada besar-kecilnya pengeluaran yang bisa kita perkirakan tahun-tahun ke depan (dengan memikirkan tingkat inflasi Indonesia yang besar +/- 10% tiap tahunnya).

Warisan itu, bisa juga didapat dengan kita mengikuti program Asuransi. Apakah asuransi itu penting? :)

Mungkin jawabannya bisa dipikirkan dengan analogi, apakah Helm itu penting ketika kita berkendara menggunakan motor?

Mungkin.... di Indonesia belum diterapkan hal-hal seperti itu. Kita bisa memikirkannya mulai dari sekarang untuk keluarga yang kita cintai.

Salam,
Suryo Adhy Chandra
****************

10 Cara Menjadi Ayah yang Hebat

  • HORMATILAH IBU ANAK-ANAK ANDA.
    Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan Ayah bagi anak-anaknya adalah menghormati Ibu mereka. Kalau Anda menikah, jagalah pernikahan Anda agar tetap kuat dan penuh vitalitas.
  • LEWATKANLAH WAKTU BERSAMA ANAK-ANAK ANDA.
    Bagaimana seorang Ayah melewatkan waktunya mengatakan apa yang penting baginya. Kalau Anda tampaknya selalu terlalu sibuk untuk anak-anak Anda, mereka akan merasa ditelantarkan, apapun yang Anda katakan.
  • UPAYAKANLAH HAK UNTUK DIDENGARKAN.
    Terlalu sering satu-satunya saat sang Ayah bicara kepada anak-anaknya adalah ketika mereka melakukan suatu kesalahan. Mulailah bicara kepada anak-anak ketika mereka masih kecil, sehingga topik-topik sulit akan lebih mudah ditangani ketika mereka semakin besar. Luangkanlah waktu dan dengarkanlah ide-ide serta persoalan-persoalan mereka.
  • DISIPLINKANLAH DENGAN KASIH.
    Semua anak butuh bimbingan dan pendisiplinan, bukan sebagai hukuman, melainkan untuk menetapkan batasan-batasan yang masuk akal. Ingatkanlah anak-anak Anda akan ganjaran perbuatan mereka dan berikanlah imbalan yang berarti atas perilaku yang diinginkan.
  • MODEL PERAN.
    Para Ayah adalah model peran bagi anak-anaknya, entah mereka menyadarinya atau tidak. Seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh kasih tumbuh dengan pengetahuan bahwa ia pantas diperlakukan dengan hormat oleh anak-anak lelaki, dan apa yang harus dicarinya dalam diri seorang suami. Para Ayah dapat mengajari putera-puteranya apa yang penting dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kerendahan hati, dan tanggung jawab.
  • JADILAH GURU.
    Terlalu banyak Ayah yang menganggap bahwa mengajar adalah urusan orang lain. Namun seorang Ayah yang mengajari anak-anaknya tentang yang benar dan yang salah serta mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik akan melihat anak-anaknya mengambil pilihan yang baik.
  • MAKANLAH BERSAMA-SAMA KELUARGA.
    Makan bersama-sama (sarapan, makan siang, atau makan malam) bisa menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat. Selain memberikan struktur pada hari yang sibuk, ini juga memberi anak-anak peluang untuk membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin mereka kerjakan.
  • BACAKANLAH CERITA BAGI ANAK-ANAK ANDA.
    Mulailah membacakan cerita bagi anak-anak semenjak mereka masih kecil. Setelah mereka lebih besar, doronglah mereka untuk membaca sendiri. Menanamkan kecintaan untuk membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan anak-anak Anda mengalami pertumbuhan pribadi maupun karir seumur hidup.
  • PERLIHATKANLAH KASIH SAYANG ANDA.
    Anak-anak butuh ketenteraman yang berasal dari mengetahui bahwa mereka diinginkan, mereka diterima, dan dikasihi oleh keluarga. Orangtua, terutama para Ayah, perlu membiasakan diri merangkul anak-anaknya. Memperlihatkan kasih sayang setiap harinya adalah cara terbaik untuk memberitahu mereka bahwa Anda sayang kepada mereka.
  • SADARLAH BAHWA TUGAS SEBAGAI AYAH TIDAK PERNAH SELESAI.
    Bahkan setelah anak-anak besar dan siap meninggalkan rumahpun, mereka akan tetap mencari hikmat serta nasihat dari Ayahnya. Entah soal meneruskan pendidikan, pekerjaan baru, atau pernikahan, para Ayah terus memainkan peran penting dalam kehidupan anak-anak mereka sementara mereka bertumbuh dan, mungkin, menikah dan membangun keluarga sendiri.
disadur dari: http://artikel.sabda.org/10_cara_menjadi_ayah_yang_hebat

Sunday, February 14, 2010

Berjuang untuk Keluarga

Ada seorang nelayan, yang demi menghidupi keluarganya harus bekerja keras membanting tulang pagi-siang-sore dan bahkan pada malam hari...

Seperti biasanya, dia melaut pada waktu sore hari dan pagi harinya dia pulang untuk menjual ikan-ikan hasil tangkapannya.

Beda memang untuk hari ini, dia seharian menjala ikan di tempat seperti biasa, tetapi sama sekali dia tidak mendapatkan apa-apa. Pagi harinya, dia pulang dengan kepala tertunduk.... merasa bersalah dengan keluarganya, karena tidak mendapat apa2 yang bisa dijual untuk biaya sehari-hari....

Siang harinya, nelayan itu berpikir, apa yang salah yah? Kok seharian aku tidak mendapatkan apa-apa. Dia evaluasi-evaluasi-dan evaluasi..... Dan dengan semangat inspirasi yang baru, dia kembali bersembangat untuk kembali melaut...

Seperti biasanya hari itu, dia tidak mendapat apa-apa....

Dia merasa mulai agak menyerah 2 hari tidak mendapat apa-apa...

Timbul dalam benaknya, apakah aku harus berhenti?
"Apabila aku berhenti, aku menjadi orang yang sangat egois, karena keluargaku tidak akan mendapat penghidupan yang layak... TIDAK!!! Aku akan tetap berusaha untuk menjala ikan dilaut kembali. Aku sayang kepada keluargaku.

TUHAN, tolong aku agar aku diberi mental yang kuat untuk terus berusaha semampuku untuk keluarga yang ENGKAU percayakan kepadaku"
Nelayan itu tidak putus asa.. 4hari, 5hari,6hari dia tetap melaut dengan setia walaupun tidak ada hasil sama sekali. Namun dia terus konsisten dan konsisten.

Nah... pada suatu saat yang tidak dinyana-nyana, ketika dia menjala ikan, dia melihat ada benda yang berkilauan di dasar laut.... Dia berpikir, apakah itu yah? Dia tinggalkan jalanya dan menceburkan diri ke dalam laut itu menggunakan senter yang dia bawa setiap harinya....

Ternyata itu adalah kotak berisi emas dari bekas kapal bajak laut yang pernah singgah di situ....

Dari cerita ini disimpulkan bahwa, cinta kepada keluarga itu akan mematahkan keinginan kita untuk menyerah terhadap apapun....

Hadapi hari ini dengan penuh semangat, sukacita dan pengharapan... karena ada keluarga kita yang mencintai kita dan mendukung kita.

Salam,
Suryo Adhy Chandra
**********************

Pengunjung Ke: